
Lenteramojokerto.com | Kota Mojokerto – Melonjaknya pasien Covid-19 yang berdampak terhadap penuhnya kapasitas bed di tempat isolasi pasien Covid 19 yang berada Rusunawa Cinde, membuat dewan menyarankan Pemkot Mojokerto sulap dua gedung olahraga (GOR) yang kini kosong sebagai tempat isolasi pasien Covid tanpa gejala.
Dengan menjadikan GOR dan Seni Mojopahit dan GOR in Door di jalan Wilis, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari ini diyakini lebih efektif memutus mata rantai penularan Covid 19 dibandingkan dengan isoman di rumah yang tanpa kontrol.
“Seharusnya Pemda bisa mencari tempat alternatif baru karena Rusunawa Cinde telah penuh. Misalnya menjadikan GOR dan Seni Mojopahit dan GOR in Door di jalan Wilis yang saat ini dalam kondisi darurat. daripada di rumah yang sama sekali tidak terkontrol, ” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Junaedi Malik, Rabu (30/06/2021).
Politisi PKB tersebut mengungkapkan bahwa banyak informasi dari masyarakat, bahwa pasien Covid 19 yang isoman di rumah seringkali ditemukan jalan-jalan atau bergaul dengan tetangga yang tentunya bisa menyebabkan penularan Covid 19.
“Nah ini tentunya tidak semakin baik, justru jika tidak disikapi dengan mengisolasi di tempat isolasi pemerintah maka akan menjadikan sumber penularan baru, ” Sesalnya.
Selain itu, Junaedi juga memaparkan keterbatasan lingkungan rumah beberapa pasien terutama di perkotaan seringkali membuat kondisi pasien tak stabil. Menurutnya, rumah warga yang terbatas dijadikan sebagai tempat isolasi beberapa anggota keluarga tidak membuat kondisi pasien membatik malah sebaliknya, makin drop.
“Anda tahu, banyak rumah kondisi pasien Covid di kota terbatas. Ini yang harus disikapi pemerintah, biar kondisinya tidak makin memburuk, ” Tandasnya.
Junaedi, juga desak pemerintah daerah untuk cukupi kebutuhan bahan pangan selama masa karantina. Menurutnya, pemberian nasi kotak tiga kali sehari ia nilai masih kurang untuk kebutuhan harian.
” Bisa dibayangkan, mereka diisolasi tapi hanya bergantung makan nasi kotak saja. Padahal mereka tidak bisa keluar rumah misalnya jika hanya pingin mie saja. Nah ini yang harus diperhatikan, ” Tutur Junaedi kemudian.
Untuk menekan laju penularan Covid 19 di kota ini, Junaedi menyarankan agar petugas bertindak lebih masih lagi. “Kelemahan kita ada di tracing. Jangan tracing setelah ada kasus beberapa meninggal. Langsung saja, begitu ada laporan langsung disikapi sehingga akan mengerem laju Covid secara efektif, ” Pungkasnya.
Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Mojokerto mendapat atensi khusus dari lembaga Legislatif. Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto bahkan telah membuat instruksi khusus terhadap 24 legislator di parlemen.
Sebanyak 25 anggota DPRD, termasuk dirinya, diminta turut serta dalam penanganan covid di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
“Surat instruksi ini diharapkan anggota lainya aktif ikut dalam penanganan covid di dapilnya masing-masing,” tegas Sunarto. (diy)