
Lenteramojokerto.com | Mojokerto hari ini – libur Natal dan tahun baru, wilayah Pacet, Mojokerto terpantau sepi tak seperti biasanya selalu ramai. Setiap libur panjang Natal dan tahun baru, wilayah Pacet, Kabupaten Mojokerto selalu ramai karena menjadi tujuan para wisatawan dari kota-kota besar disekitarnya, seperti, Sidoarjo, Krian, Surabaya, dan lain-lain.
Namun pada liburan tahun terlihat jauh berbeda, kawasan wisata Pacet terlihat sepi. Hal itu dikarenakan petugas gabungan melakukan penyekatan dan pembatasan akses ke kawasan wisata untuk mengantisipasi apenyebaran covid-19.
Pembatasan akses masuk ke wilayah Pacet dimulai sejak tanggal 31 Desember 2020, pukul 20.00 WIB sampai dengan tanggal 1 Januari 2021 sore tadi.
Semua lokasi wisata termasuk kafe, warkop, hingga pujasera wajib tutup total pada dengan waktu yang sudah ditentukan. Hal itu membuat malam tahun baru di kawasan Pacet yang biasanya ramai menjadi sangat sepi.
Sementara pada Tahun Baru, akses ke Pacet dibuka dengan pembatasan yang sangat ketat. Semua kendaraan diperiksa apakah sudah menerapkan protokol kesehatan atau belum, jalur disentralkan dari satu pintu masuk, yakni di Desa Pandan, Pacet. Bahkan, tak jarang, pengendara diminta putar balik.
Sementara dengan adanya penyekatan ini, arus lalu lintas di kawasan Pacet terpantau lengang dan nampak sepi. Baik yang menuju wisata Air Panas maupun jalur yang menuju Sendi – Cangar – Batu serta trawas.
AKBP Dony Alexsander, Kapolres Mojokerto mengatakan, penyekatan ini akan diberlakukan hingga tanggal 8 Januari 2021 mendatang. Hal itu juga bertujuan untuk pencegahan penyebaran virus Corona yang saat ini masih ada di indonesia.
“Saat ini Kabupaten Mojokerto kembali menjadi zona merah Covid-19, ileh sebab itu penyekatan maupun jam malam akan tetap dilakukan. Hal ini juga sesuai dengan SE Bupati Mojokerto,” tegasnya.
Sebagai informasi, saat ini Kabupaten Mojokerto berstatus zona merah, hal tersebut menjadi salahsatu sebab beberapa wahana wisata air di kawasan Pacet kabupaten mojokerto jawa timur ditutup total, sedangkan wahana lain atau non air hanya bisa menerima pengunjung sebanyak 25% dari kapasitasnya. (lai)